Sesering Apa Anda Harus Memberikan Promo Diskon

Sebagai pelaku bisnis UKM, Anda diharuskan untuk memutar otak bagaimana agar produk Anda disukai konsumen dan produk Anda dapat laku di pasaran. Salah satu trik yang umum digunakan adalah dengan melakukan promosi potongan harga terhadap produk yang Anda jual. Namun, seberapa sering Anda harus melakukan diskon tersebut?

Pada dasarnya bukan hal yang tabu lagi ketika terdapat sebuah bisnis baru yang muncul di sebuah pasar, lalu melakukan program promosi penjualan, dan hal inilah yang dilakukan juga oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). Diskon potongan harga, hadiah langsung, paket bundling adalah gimmick-gimmick yang kerap dikerahkan dengan harapan barang dapat laku terjual atau minimal orang-orang sudah mencoba. Konsumen pun pada umumnya merasa senang promosi dengan teknik-teknik tersebut.

Hal ini lah yang dibahas oleh Putra Dwi Karunia, CO-Founder dari Bro.do pada acara Industri Go Online dari Ikatan Wirausaha Indonesia di Galeri Indonesia WOW.  “Kapan UKM bisa percaya diri untuk menjual dengan marjin yang lebih besar? Hal ini bisa dilihat melalui insting. Misalnya Bro.do, kami dulu mulai menaikkan harga ketika tiga bulan paska masa perkenalan produk,” jelasnya.

Putra melanjutkan, dalam menentukan masa tersebut tidak daapt dipatok dengan waktu atau bulan, karena lebih dari itu, para pelaku UKM harus mampu bagaimana respons pasar, feedback dari konsumen, serta melakukan riset untuk mengetahui daya beli masyarakat atau besarnya target pasarnya.

“Ketika feedback dan respons konsumen sudah bagus. Kami juga melakukan riset mengenai kemampuan beli konsumen. Dari sini, kami bisa menentukan harga yang cocok berapa dan menentukan marjin keuntungan yang ingin diambil berapa. Selain itu, kami juga melihat pricing yang dilakukan konpetitor,” imbuh Putra.

Menanggapi kebiasaan pemberian diskon ini, pakar branding Subiakto mengatakan ada empat hal yang bisa dilakukan oleh UKM jika hanya menginginkan penjualan sesaat,

“Empat jurusnya adalah diskon, bonus, hadiah, dan cicilan. Kalau cuma mau dapat omzet silakan lakukan ini saja. Jika mau melahirkan pelanggan loyal, lakukan branding,” ujar Subiakto.